Rabu, 17 Oktober 2012

Penggunaan Asap Cair Dalam Pengolahan Karet Blok Skim


Ringkasan
Masalah utama dalam pengolahan karet blok skim adalah bau busuk karena degradasi protein dari lateks skim oleh mikroba menjadi senyawa amoniak dan sulfida yang mencemari lingkungan pabrik dan karet blok skim yang dihasilkan mempunyai nilai PRI (plasticity retention index) yang rendah karena rusaknya antioksidan di dalam karet. Lateks skim sendiri adalah serum lateks dari pengolahan lateks pekat yang masih mengandung karet antara 3-7% dan yang merupakan hasil samping dari pabrik lateks pekat. Masalah dalam pengolahan karet blok skim ini adaah bau busuk yang sangat menyengat dan nilai PRI yang rendah yang disebabkan degradasi protein. Lalu dilakukan percobaan dengan menggunakan asap cair.
Penggumpalan asap cair dengan lateks skim

 Lateks skim segar yang berasal dari pabrik lateks pekat swasta, dimasukan kedalam bak plastik berkapasitas 250 liter. Selanjutnya lateks skim di aduk menggunakan pengaduk mekanis dengan kecepatan 300 rpm dan diaerasi menggunakan aerator yang biasa digunakan untuk memompa ban kendaraan. Selanjutnya lateks skim digumpulkan dengan asap cair pada pH 4,5 , 4,7 , dan 4,9 dan dengan asam sulfat pH 4,7 lalu diaduk selama 4-6 jam.
Hasil percobaan :
            dari hasil percobaan tersebut terbukti bahwa kandungan amoniak berkurang. Selain itu semakin lama pengadukan dan aerasi dari lateks menyebabkan kadar amoniak didalam lateks skim semakin berkurang.
Kesimpulan
Berdasarkan data hasil percobaan yang telah dilakukan dalam penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
            1. pengadukan mekanis dengan kipas listrik selama 4-6 jam mengurangi kadar amoniak 15-47%.
            2. asap cair menggumpalkan lateks skim dengan sempurna pada pH 4,5 4,7 dan 4,9, sedangkan serum dan koagulum karet skim yang dihasilkan tidak berbau busuk karena degradasi protein dikaret skim dihambat, melainkan berbau asap yang kemungkinan lebih dapat diterima oleh penduduk disekitar pabrik lateks.

tabel periodik


TABEL PERIODIK UNSUR
     Nama :Phungky Boy Shanjaya
     Nim : 41612010028
     Nama :Revi Galih Hanggoro
     Nim:   41612010032
     Nama : Dendi Hidayat
     Nim :  41612010030
Teknik Industri 2012
 Universitas Mercu Buana













Pengertian Tabel Periodik Unsur

Tabel periodik unsur kimia adalah tampilan unsur-unsur  kimia dalam bentuk tabel. Unsur-unsur tersebut diatur berdasarkan struktur elektronnya sehingga sifat kimia unsur-unsur tersebut berubah-rubah secara teratur sepanjang tabel. Setiap unsur didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya. Tabel ini adalah hasil jerih payah tak kenal lelah, yang berawal dari zaman Yunani, untuk mengetahui sifat materi sebenarnya. Sem ini dapat dikatakan kitab sucinya kimia. Nilai sistem periodik bukan hanya pada organisasi informasi yang telah diketahui, tetapi juga kemampuannya memprediksi sifat yang belum diketahui. Keampuhan sesungguhnya tabel periodik terletak di sini.
a.      Usulan-usulan sebelum Mendeleev
Konsep unsur merupakan konsep yang sangat tua, sejak jaman Yunani, Menurut filsuf Yunani, materi dibentuk atas empat unsur: tanah, air, api dan udara. Pandangan ini perlahan ditinggalkan, dan akhirnya di abad 17 definisi unsur yang diberikan oleh kimiawan Inggris Robert Boyle (16271691) menggantikan definisi lama tadi. Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
            Penemuan unsu-unsur baru mengkatalisi diskusi-diskusi semacam ini. Ketika iodin ditemukan di tahun 1826, kimiawan Jerman Johann Wolfgang Döbereiner (1780-1849) mencatat kemiripan antara unsur ini dengan unsur yang telah dikenal khlorin dan bromin. Ia juga mendeteksi trio unsur mirip lain. Inilah yang dikenal dengan teori triade Döbereiner.
      Tabel 5.1 Triade Döbereiner
            litium (Li)kalsium (Ca)Khlorin (Cl)sulfur (S)mangan (Mn)Natrium (Na)stronsium (Sr)Bromin (Br)selenium (Se)khromium (Cr)kalium (K)barium (Ba)iodin (I)telurium (Te)Besi (Fe)
b.      Prediksi mendeleev dan kebenarannya

Namun, teori yang diusulkan oleh kimiawan Rusia Dmitrij Ivanovich Mendeleev (1834-1907), dan secara independen oleh kimiawan Jerman Julius Lothar Meyer (1830-1895) berbeda dengan usulan-usulan lain dan lebih persuasif. Keduanya mempunyai pandangan sama sebagai berikut:
      Pandangan Mendeleev dan Meyer
1.         Daftar unsur yang ada waktu itu mungkin belum lengkap.
2.         Diharapkan sifat unsur bervariasi secara sistematik. Jadi sifat unsur yang belum diketahui dapat diprediksi.
      Awalnya teori Mendeleev gagal menarik perhatian. Namun, di tahun 1875, ditunjukkan bahwa unsur baru galium ditemukan oleh kimiawan Perancis Paul Emile Lecoq de Boisbaudran (18381912) ternyata bukan lain adalah eka-aluminum yang keberadaan dan sifatnya telah diprediksikan oleh Mendeleev. Jadi, signifikansi teori Mendeleev dan Meyer secara perlahan diterima. Tabel 5.2 memberikan sifat yang diprediksi oleh Mendeleev untuk unsur yang saat itu belum diketahui ekasilikon dan sifat germanium yang ditemukan oleh kimiawan Jerman Clemens Alexander Winkler (1838-1904).

Klasifikasi
      Golongan
      Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom.
Golongan-golongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: logam alkali, logam alkali tanah,halogen , khalkogen, dan gas mulia. Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), golongan ini tidak memiliki nama umum.

      Periode
      Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/sistem_periodik/tabel-periodik/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodik

Bahaya saos dan kecap abal-abal


Apakah anda penggemar Bakso, Mie ayam, Siomay, batagor, atau makanan pinggir jalan lainnya? Tentu jika anda penggemar makanan tersebut pastinya tidak lengkap dan kurang sedap jika tidak ada yang namanya saos atau kecap. Tapi apakah anda mau mengkonsumsinya lagi ? Tahukah anda bahaya dibalik saos dan kecap botolan abal-abal itu?
            Ya.. tentu saja pedagang kaki lima senang menggunakan saos dan kecap botolan murahan itu, karena selain harganya yang memang murah, dan juga isinya yang banyak. Tetapi kita tidak tahu apa kandungan yang ada di saos botolan itu. Saos dan kecap botolan mengandung berbagai macam zat aditif seperti pengawet, pewarna dan penguat rasa (mono sodium glutamat) yang membahayakan bagi tubuh kita. Karena zat tersebut susah dicerna oleh tubuh kita, hali ini karena bahan pengawet yang bersifat racun bagi tubuh.
            Selain adanya zat aditif yang terkandung pada saos dan kecap botolan yang berbahaya. Ternyata bahan baku pembuatan saos tersebut juga sangat “menjijikan”. Mengapa menjijikan? Ya,, karena bahan baku pembuatan saos tersebut tidak lain adalah cabai-cabai busuk yang memang sudah dihinggapi oleh lalat, belatung, dan berbagai macam bakteri. Selain itu bahan tersebut juga sangat mudah didapatkan. Pembuat saos tersebut tidak usah repot-repot mencarinya, mereka hanya pergi ke pasar. 
            Ada juga bahan tambahan lainnya seperti pewarna pakaian, boraks. Mereka sengaja mencampurkan bahan-bahan itu agar saos botolan mereka tahan lama dan tentunya menarik. Proses pembuatan saos tersebut juga jauh dari kesan higenis. Mereka mencampurkan semua bahan bahan menjadi satu.
 

            Selain saos ada juga kecap abal abal, bahan baku dan cara pembuatannya juga tidak jauh berbeda dari saos murahan. Bahan baku kecap didapat dari pasar yaitu kacang kedelai yang memang sudah busuk. Proses fermentasinya pun tidak higenis, dan juga diberi pewarna pakaian berwarna hitam. Dan pembuat saos dan kecap abal abal itu juga sangat curang, mereka mencantumkan label BPOM padahal produk buatan mereka tidak terdaftar di BPOM. Setelah anda mengetahui bahan bahan dan proses pembuatannya yang tidak higenis. Masih maukah anda mengkonsumsinya??
            Sekarang saya akan menjelaskan tentang bahaya-bahaya apa saja yang terdapat dalam saos dan kecap abal abal itu :
-          Penyakit kanker, karena didalam saos dan kecap botolan itu ada logam berat yaitu sodium benzoate
-          Alergi, iritasi dan sakit tenggorokan
-          Gangguan sistem ekskresi
-          Asma parah
-          Gangguan sistem saraf, karena dalam saos dan kecap murahan mengandung timbale dalam kadar tinggi yang menyebabkan gangguan saraf pada anak anak dan orang dewasa.
Seharusnya jika anda ingin menggunakan saos sambal untuk tambahan makanan, belilah saos sambal yang memang aman dan sudah terdaftar dalam BPOM . memang harganya mahal, tapi itu jauh  lebih baik di konsumsi.
Sumber :


Bahaya kanker dibalik melamin murah !!


Mungkin sebagian orang pernah mendengar nama melamine. Tapi kebanyakan orang juga tidak tahu apa itu Melamine? Padahal bahan Melamine sering kita jumpai terutama diwadah-wadah makanan yang berbahan plastik. Melamin adalah bahan kimia berbasis organik dengan rumus kimia C3H6N6. Melamin merupakan trimer dari sianida. Melamin ini mengandung 66% nitrogen, dan sering digunakan untuk bahan campuran plastik dan pupuk. Karena mengandung banyak nitrogen, maka susu yang dicampur dengan Melamin akan menyebabkan seolah-olah kadar protein susu lebih banyak dari kandungan protein aslinya.
Memang makanan adalah kebutuhan pokok yang sangat penting untuk tubuh kita. Tapi kita juga harus pintar memilih makanan dan kandungan-kandungan apa saja yang ada dalam makanan tersebut. Dan tentu saja dalam menyajikan makanan yang kita makan haruslah terbebas dari kontaminasi bakteri dan kuman. Tapi ternyata kehigenisan suatu makanan saja tidak cukup menjamin kesehatan kita. Hal ini sangat terkait erat dengan kemasan yang digunakan untuk menaruh makanan tersebut.
Selain dicampurkan ke dalam makanan Melamine juga ternyata bisa ditemukan di wadah-wadah plastik yang sering kita pakai. Tapi banyak sekali masyarakat yang tidak tahu apa bahaya dibalik wadah bermelamin. Selain karena bentuknya yang menarik dan harganya yang murah meriah, sehingga banyak sekali masyarakat Indonesia yang memakai bahan bermelamin tersebut. Didalam wadah makanan berbahan melamin terdapat kandungan zat yang bernama Formaldehid.
https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS1sU1QQs7BaFAdzgJJvMNqwRmU0S-_BOPpnsjeLfkSn8cVVTbQ8Q

Formaldehid akan sangat berbahaya jika masuk ke tubuh kita, dalam kadar tinggi bahan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan. Di Negara-negara maju seperti Amerika serikat dan inggris sangat melarang bahan melamin dicampurkan di makanan atau wadah makanan. Berdasarkan acuan kesehatan di Inggris, paparan maksimumnya 2 ppm atau 2 mg/l. Sedangkan Amerika Serikat (AS) menetapkan paparan maksimum untuk jangka panjang 1 ppm dan jangka pendek 2 ppm. Seharusnya pemerintah Indonesia juag melakukan hal yang sama yaitu melarang melamin beredar di pasaran atau menentukan jumlah takarannya.
Melamin sama sekali tidak berguna untuk tubuh kita, tidak baik untuk tubuh kita karena tidak ada kandungan yang bermanfaat yang dapat diperoleh di melamin. Dan bayangkan saja di Indonesia bahan melamin juga terkandung dalam susu balita. Di Amerika Serikat sudah melarang bahan melamin masuk ke susu balita, karena akan berdampak sangat buruk untuk balita. Banyak sekali dampak melamin kalau dikonsumsi dan mengendap didalam tubuh kita seperti :
-          Gagal ginjal
-          Kanker
-          Kerusakan alat kelamin
-          Iritasi pada kulit.
Kita memang harus lebih berhati-hati dalam memilih makanan yang diinginkan, terutama makanan yang disajikan untuk balita. Selain makanannya kita juga harus pintar dalam memilih wadahnya. Pilihlah wadah stainless steel, karena wadah stainless steel sangat aman digunakan karena tidak mengandung melamin dan anti karat.
Sumber:

Rabu, 03 Oktober 2012

Tabel Periodik Unsur

a. Usulan-usulan sebelum mendeleev

Konsep unsur merupakan konsep yang sangat tua, sejak jaman Yunani, Menurut filsuf Yunani, materi dibentuk atas empat unsur: tanah, air, api dan udara. Pandangan ini perlahan ditinggalkan, dan akhirnya di abad 17 definisi unsur yang diberikan oleh kimiawan Inggris Robert Boyle (16271691) menggantikan definisi lama tadi. Boyle menyatakan bahwa unsur adalah zat yang tidak dapat diuraikan menjadi zat yang lebih sederhana.
  Penemuan unsu-unsur baru mengkatalisi diskusi-diskusi semacam ini. Ketika iodin ditemukan di tahun 1826, kimiawan Jerman Johann Wolfgang Döbereiner (1780-1849) mencatat kemiripan antara unsur ini dengan unsur yang telah dikenal khlorin dan bromin. Ia juga mendeteksi trio unsur mirip lain. Inilah yang dikenal dengan teori triade Döbereiner.
Tabel 5.1 Triade Döbereiner
  litium (Li)kalsium (Ca)Khlorin (Cl)sulfur (S)mangan (Mn)Natrium (Na)stronsium (Sr)Bromin (Br)selenium (Se)khromium (Cr)kalium (K)barium (Ba)iodin (I)telurium (Te)Besi (Fe)
b. Prediksi mendeleev dan kebenarannya

  Namun, teori yang diusulkan oleh kimiawan Rusia Dmitrij Ivanovich Mendeleev (1834-1907), dan secara independen oleh kimiawan Jerman Julius Lothar Meyer (1830-1895) berbeda dengan usulan-usulan lain dan lebih persuasif. Keduanya mempunyai pandangan sama sebagai berikut:
Pandangan Mendeleev dan Meyer
1.   Daftar unsur yang ada waktu itu mungkin belum lengkap.
2.  Diharapkan sifat unsur bervariasi secara sistematik. Jadi sifat unsur yang belum diketahui dapat diprediksi.
Awalnya teori Mendeleev gagal menarik perhatian. Namun, di tahun 1875, ditunjukkan bahwa unsur baru galium ditemukan oleh kimiawan Perancis Paul Emile Lecoq de Boisbaudran (18381912) ternyata bukan lain adalah eka-aluminum yang keberadaan dan sifatnya telah diprediksikan oleh Mendeleev. Jadi, signifikansi teori Mendeleev dan Meyer secara perlahan diterima. Tabel 5.2 memberikan sifat yang diprediksi oleh Mendeleev untuk unsur yang saat itu belum diketahui ekasilikon dan sifat germanium yang ditemukan oleh kimiawan Jerman Clemens Alexander Winkler (1838-1904).
C. Tabel Periodik dan Konfigurasi elektron
Klasifikasi
Golongan
Kolom dalam tabel periodik disebut golongan. Ada 18 golongan dalam tabel periodik baku. Unsur-unsur yang segolongan mempunyai konfigurasi elektron valensi yang mirip, sehingga mempunyai sifat yang mirip pula. Golongan bisa dianggap sebagai cara yang paling penting dari mengklasifikasi unsur. Pada beberapa golongan, unsur-unsurnya ada yang sangat mirip sifatnya dan memiliki kecenderungan sifat yang jelas jika ditelusuri menurun di dalam kolom.
Golongan-golongan ini sering diberi nama umum (tak sistematis) sebagai contoh: logam alkali, logam alkali tanah,halogen , khalkogen, dan gas mulia. Beberapa golongan lainnya dalam tabel tidak menampilkan sebanyak persamaan maupun kecenderungan sifat secara vertikal (sebagai contoh Kelompok 14 dan 15), golongan ini tidak memiliki nama umum.
Periode
Baris dalam tabel periodik disebut periode. Walaupun golongan adalah cara yang paling umum untuk mengklasifikasi unsur, ada beberapa bagian di tabel unsur yang kecenderungan sifatnya secara horisontal dan kesamaan sifatnya lebih penting dan mencolok daripada kecenderungan vertikal. Fenomena ini terjadi di blok-d (atau "logam transisi"), dan terutama blok-f, dimana lantinida dan aktinida menunjukan sifat berurutan yang sangat mencolok.
Sumber : http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_dasar/sistem_periodik/tabel-periodik/
 http://id.wikipedia.org/wiki/Tabel_periodik