Kriminalitas di Jakarta
Jakarta,
sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia dan di dunia tentu
tidak lepas dari beberapa masalah. Mulai dari kemacetan, banjir yang datang
tiap tahun, kemiskinan, kualitas lingkungan yang buruk, serta kriminalitas yang
tinggi. Jika kita bicara tentang kriminalitas yang tinggi di Jakarta tentu
tidak ada habisnya karena memang Jakarta adalah kota dengan kriminalitas
tertinggi di Indonesia. Dalam tahun 2012 ini saja sudah terjadi lebih dari 22
ribu kasus kriminalitas, bahkan angka tersebut terus bertambah dari tahun ke
tahun.
Salah
satu contoh kriminalitas yang sering terjadi adalah, kejahatan di angkutan umum
seperti di Metromini, kopaja dan angkutan umum lainnya, bahkan busway
sekalipun. Biasanya di angkutan umum seperti itulah yang rawan kejahatan,
seperti penodongan, pencopetan dan terkadang ada pembunuhan. Biasanya kejahatan
seperti itu terjadi di daerah yang ramai
seperti terminal, stasiun, pasar, lampu merah, dan lain-lain. Dan pelaku
kejahatan pun biasanya sering berkomplotan atau bergerombol dan membawa senjata
tajam untuk menakut-nakuti korban. Tak jarang korban pun pasrah dan memberikan
barang bawaannya. Rata-rata korbannya adalah wanita dan anak-anak sekolah. Para
pelaku kejahatan tidak segan lagi mengancam jiwa korbannya menggunakan senjata
tajam maupun senjata api. Tidak dapat dipungkiri bahwa warga Jakarta dan
sekitarnya hidup di bawah ancaman kejahatan.
Angka
kriminalitas yang tinggi di ibu kota Jakarta juga disebabkan oleh angka
pengangguran dan kemiskinan yang tinggi serta lapangan pekerjaan yang sulit.
Banyak dari mereka yang tak jarang harus mencari jalan lain untuk mencari uang
seperti merampok dan lain-lain. Dan yang masih hangat diperbincangkan sekarang
ini adalah kasus perampokan di dalam taksi. Siapa sangka angkutan umum yang
satu ini juga sering terjadi kasus perampokan. Pelaku biasanya menyamar menjadi
supir taksi, lalu membawa sang penumpang ke tempat yang sepi dan disitulah
supir taksi gadungan itu merampok si penumpang.
Ada lagi kasus kriminalitas di awal tahun 2012
yaitu geng motor yang sangat meresahkan masyarakat Jakarta. Komplotan geng
motor tersebut membabi buta, mengamuk dan menjarah salah satu mini market yang
ada di Jakarta dan melukai pegawai mini market. Mendengar berita itu polda
metro jaya pun gencar melakukan razia dibeberapa titik yang dicurigai sebagai
tempat yang sering dijadikan tempat berkumpulnya geng motor. Wilayah Jakarta
yang sering atau banyak terjadi kriminalitas adalah Jakarta Timur, lalu
kemudian disusul oleh Jakarta Barat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, dan
Jakarta Pusat.
Meningkatnya
kualitas kejahatan di Jakarta ini menimbulkan berbagai pertanyaan. Apakah ibu
kota Jakarta ini sudah tidak aman? Kemiskinan di Jakarta terus bertambah
sehingga orang nekat menempuh jalan lain. Moral penduduk yang runtuh. Dan
itulah penyebab kejahatan di Jakarta terus bertambah. Warga Jakarta seolah-olah terus dihantui rasa
takut dan stress yang tinggi karena kriminalitas di Jakarta semakin hari
semakin banyak.
Sumber ::
Tidak ada komentar:
Posting Komentar